PENDAHULUAN
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas luar kelas kami yaitu Character Building Pancasila. Berkaitan dengan matakuliah ini kami sebagai mahasiswa menyadari bahwa pendidikan sejak usia dini sangat penting. Melalui matakuliah ini pula kami mahasiswa di beri kesempatan untuk bersama-sama belajar dalam mengembangkan rasa kepedulian terhadap sesama manusia, tentang pengembangan karakter sejak usia dini sesuai dengan penerapan dalam sila ke-5 “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia” oleh sebab itu dengan kegiatan pembelajaran terhadap anak-anak usia dini dapat menumbuhkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan dapat menerapkannya ketika mereka beranjak dewasa.
PERMASALAHAN
Pengembangan karakter dan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sangat penting untuk diterapkan, terutama kepada anak-anak usia dini. Jika kita lebih perhatikan perilaku anak-anak saat ini mulai tidak terkendali, karena kurangnya pengawasan dan bimbingan pengembangan karakter. Pada dasarnya anak-anak sangat mudah meniru apa yang mereka lihat maupun apa yang mereka dengar, baik dari orang terdekatnya seperti keluarganya, ataupun orang-orang lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu peranan penting dari keluarga menjadi dasar pertanggungjawaban yang harus diberikan atas sikap dan tindakan mereka. Pentingnya pendidikan sejak usia dini sangat berpengaruh kepada generasi penerus bangsa jika tidak di terapkan sejak dini. Pendidikan dan pengembangan karakter dapat dilakukan secara formal dan informal. Secara formal yaitu didapatkan di sekolah, sedangkan informal dapat berlangsung di lingkungan keluarga, lingkungan sosial yang semakin luas seperti lingkungan pergaulan, adat kebiasaan, budaya, agama, sekolah, dan lingkungan masyarakat secara keseluruhan baik langsung maupun tidak langsung.
METODE KEGIATAN
Mendampingi anak-anak dalam mengerjakan latihan mereka, seperti menulis, menggambar, mewarnai, berhitung, membaca buku ,dan lain sebagainya.
Memberikan materi berupa membaca buku cerita, melengkapi kata-kata yang hilang dengan bantuan gambar, kemudian mengenal warna dengan mewarnai beberapa gambar yang telah kami berikan.
Bermain tebak-tebakan seputar materi yang telah di sampaikan, seperti berhitung, mengenal bahasa asing seperti bahasa inggris, mengenal warna dan lain sebagainya
Mendampingi anak-anak saat berdoa, seperti doa sebelum makan, doa sebelum belajar, doa setelah belajar, doa sebelum pulang, dan bernyanyi bersama.
Mengajari anak-anak untuk peduli lingkungan sekitar seperti membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan kelas, baik sebelum kelas di mulai maupun setelah kelas di bubarkan.
Membimbing anak-anak merapikan meja dan kursi sebelum pulang, berbaris rapi dan budaya mengantri pada saat mengambil sesuatu, dan memberikan salam pada saat memulai kelas maupun pada saat sesudah kelas.
TEORI KONSEP
Sesuai dengan sila yang terkandung dalam sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yang memiliki makna menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, mengembangkan sikap tenggang rasa, mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, serta saling mencintai sesama manusia. Jika kita lihat pada saat ini, keadaan masyarakat Indonesia masih kurang memahami pentingnya makna nilai kemanusiaan. Sebagai generasi penerus bangsa dan negara sudah sepatutnya kita saling peduli sesama manusia, terutama terhadap anak-anak usia dini yang juga akan menjadi generasi penerus. Keluarga adalah media pertama yang mengajarkan penanaman karakter, setelah itu lingkungan sekitar, hingga sekolah pendidikan usia dini seperti PAUD, TK, KB, dan taman bermain (RPTRA) yang akan membantu dalam proses pembelajaran tentang nilai-nilai atau kebiasaan baik sejak dini. Permasalahan pada saat ini adalah banyak anak-anak usia dini yang terpengaruh dengan sikap buruk yang terjadi di sekitarnya, baik di dalam keluarganya maupun lingkungannya. Dengan adanya sekolah pendidikan usia dini ini, akan sangat membantu anak-anak dalam pengembangan karakter mereka sehingga pada saat mereka dewasa mereka dapat bersikap baik sesama teman sebayanya maupun dengan orang yang lebih tua.
KESIMPULAN
Pembelajaran anak usia dini disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik dan mental anak, sesuai dengan kelompok usia dan kebutuhan individual anak.
Pembelajaran anak usia dini harus menyenangkan, menarik, demokratis, dan mendidik anak. Bermain, bernyanyi, dan belajar menjadi satu kesatuan.
Dalam pembelajaran sebaiknya untuk melihat anak-anak yang kurang bisa berjalan sendiri dalam pelajaran (masih membutuhkan bimbingan) agar di berikan perhatian lebih untuk mengejar keterlambatan dan menyesuaikan kemampuan yang ada. Pembelajaran anak usia dini harus memperhatikan prinsip sebagai berikut :
Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar
Belajar kecakapan hidup
Belajar dari benda konkrit
Pembelajaran terpadu
Kegiatan rutin
Rencana pembelajaran
Sumber dan media belajar
Pembelajaran konstruktivisme
Pembelajaran kooperatif
Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual